Pendahuluan
Upacara mecaru, baik pecaruan di tingkat Eka Sata maupun tingkat Manca sata tergolong dalam upacara Bhuta Yadnya. Tujuan utamanya adalah memberikan sesaji kepada para Bhuta Kala dengan harapan agar terjadi keseimbangan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit, Akasa dan Pertiwi. Keseimbangan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit, Akasa dan Pertwi akan melahirkan keharmonisan dalam Tri Hita Karana, sehingga dapat hidup rukun dan saling berdampingan satu sama lainya dan tidak saling mengganggu.
Jenis dan Tingkatan Pecaruan
Upacara pecaruan dapat dikelompokan menjadi beberapa tingkatan, tergantung dari tujuan dilakukan upacara pecaruan tersebut. Pecaruan tersebeut antara lain :
A. Caru Eka Sata
Eka berarti satu (1) dan Sata artinya Ayam. Caru Eka Sata adalah pecaruan yang menggunakan satu ekor ayam dengan warna bulu tertentu, sesuai dengan Panca Wara saat pelaksanaanya. Uripnya = 8 (di Tengah). Ayam ini diolah menjadi olahan caru dan Bayang - bayang, yang nantinya ditempatkan bersama Sorohan caru di tempat upacara. Warna bulu ayam yang digunakan tidak selalu harus ayam berumbun, tetapi didasarkan pada maksud dan tujuan Upacara Pecaruan, serta kapan akan dilaksanakanya.